Kamis, Oktober 3, 2024
Bogor

Diduga Menyalahgunakan Sertifikat, Nasabah Lakukan Aksi Demo Depan Kantor KCP BRI Leuwiliang-Bogor

Leuwiliang,Klikinfoku.com – Puluhan warga yang mengenakan baju warna hitam yang tergabung dalam Sahabat Cepi Supriatna melakukan aksi demo depan Kantor KCP BRI Leuwiliang-Bogor pada, Jumat (16 Desember 2022).

Dalam orasinya, puluhan anggota sahabat Cepi Supriatna itu menuntut kepada pihak Bank BRI yang diduga sudah menyalahgunakan Sertifikat milik salah satu nasabah atas nama Cepi Supriatna.

Informasi yang dihimpun dilapangan, sebelumnya yang bernama Cepi Supriatna tersebut meminjam sejumlah uang kepada pihak Bank KCP BRI Leuwiliang dengan jaminan sertifikat tanah miliknya.

“Saya disini bersama rekan-rekan, bisa dibilang sahabat kang Cepi Supriatna melakukan aksi demo. Jadi sebelumnya kang Cepi ini meminjam uang dengan jaminan sertifikat tanah miliknya. Setelah ada pelunasan pinjaman, lalu mau menebus sertifikat tersebut, ternyata sertifikat itu sudah ada di tangan orang lain (Berpindah tangan),” ucap Wahyu (39) salah satu pendemo kepada Wartawan. (16/12)

Wahyu mengatakan, pihak kang Cepi menduga, bahwa pihak Bank BRI sudah menyalahgunakan sertifikat tersebut tanpa ada konfirmasi kepada kang Cepi sebagai nasabahnya.

“Mangkanya sekarang menggelar aksi demo, kalau kronologi secara jelasnya saya belum begitu tau kang, saya ngikut demo aja. Tapi kalau tidak beres hari ini, kemungkinan demo ini akan berlanjut dan bisa jadi dibawa ke jalur hukum,” katanya.

Sementara pantauan awak media dilapangan, aksi demo yang dilakukan oleh puluhan warga dari pihak nasabah Cepi Supriatna yang mengenakan seragam hitam itu digelar sejak pukul 13.00-16.00 WIB.

Puluhan anggota dari Polsek Leuwiliang Polres Bogor pun turut berjaga-jaga di depan pintu masuk maupun depan halaman kantor KCP BRI Leuwiliang untuk mengamankan situasi saat demo berlangsung.

Sementara pada saat aksi demo berlangsung, Nasabah yang bernama Cepi Supriatna melakukan mediasi dengan pihak Bank BRI.

Namun si nasabah yang bernama Cepi Supriatna atau yang bersangkutan keluar dari ruangan hanya membawa selembaran kertas putih yang bertuliskan tangan hasil dari mediasi antara kedua belah pihak.

Merasa tidak puas dari hasil mediasi tersebut, para pendemo itupun melakukan upaya untuk masuk ke dalam gedung dan berujung saling dorong dengan petugas yang berjaga-jaga di depan pintu masuk. (Rdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *