Mosi Tidak Percaya Untuk Kepala Desa Rawapanjang Makin Menguat, Warga Galang Dukungan Untuk Melengserkannya
Kab. Bogor | Klikinfoku.com
Sarat dugaan kasus penyelewengan anggaran oleh Kepala Desa (Kades) Rawapanjang (MA) Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor, diantaranya terkait Pemotongan Insentif RT RW, Pemotongan BLT-DD, Pendirian Bangunan Posyandu, dan Penyalahgunaan Pengelolaan Dana Program Ketahanan Pangan membuat sebagian besar warga dan beberapa tokoh masyarakat mengusulkan agar ada gerakan tuntutan mundurkan Kades.
Segaimana diberitakan sebelumnya bahwa semua dugaan itu telah dilaporkan ke Polres Depok, dan sampai saat ini masih dalam proses penyidikan Reskrim Polres Depok.
Ditengah-tengah proses yang sedang berjalan, beberapa Aparatur Desa antara lain An, P dan As mencoba meminta persetujuan RT RW untuk menandatangani formulir Infaq dari Insentif RT RW yang sudah berjalan selama 4 tahun, bahkan ada RT yang baru menjabat juga dimintai tandatangan untuk hal yang tidak diketahuinya.
Sementara untuk masalah bangunan Posyandu, diketahui terus berupaya menghubungi pemilik lahan untuk proses tukar guling lahan, yang tidak disetujui pemilik lahan yang sah.
Warga dan tokoh masyarakat menyayangkan sikap diam seribu bahasa, Kades Rawapanjang yang dinilai sudah tidak bisa dipercaya lagi terlebih melakukan berbagai upaya manuver menutup-nutupi masalah dengan berusaha membuat berbagai alibi termasuk munculnya Laporan UPZ selama 4 tahun dalam waktu yang bersamaan.
Tidak adanya kejelasan ini membuat muncul wacana akan meminta mundur (MA) dari jabatannya sebagai Kades. “Kami sedang mencari dana untuk membuat 50 sampai 100 spanduk permintaan mundur Kades dan akan dipasang tersebar di Desa Rawapanjang,” tutur seorang warga yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, beberapa warga akan berusaha menemui Bupati atau Wakil Bupati Bogor untuk segera menindak Kades yang diduga bermasalah ini.
Sampai berita ini ditulis, terkait adanya informasi warga dan tokoh yang akan meminta Kades Rawapanjang untuk mundur, Kades Rawapanjang yang dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (1/7/2025) belum memberikan tanggapan. (Tom)